Aku (Lampung) Bukan Begal
Media
terlalu melebihkan, media terlalu menghakimi. Begal bagi lampung itu seperti
bekas luka berdiameter 1cm di kaki
seorang wanita. Kecil, tapi mengapa seolah belang itu diberitakan sekujur tubuh
lampung. Layaknya wanita, lampung memang tertutup. Bukan lampung tak mau
mengenal yang lain, lampung hanya menjaga yang harus dijaga. Alam yang indah,
pegunungan yang asri, danau yang kaya, dan pasti tanah yang subur. lampung tak
ingin di rusak oleh jamahan manusia manusia tak bertanggung jawab, lampung tak
ingin merasakan betapa sakitnya di eksploitasi berlebih kemudian di tinggalkan.
Karena sakitnya akan membekas disini.
Dan adanya paradigma lampung begal,
disitu lampung merasa sedih.
Lampung,
Wisatanya terkubur jahatnya media. Andai saja kata “begal lampung” tak ada dan
diganti “Indahnya Lampung” di media massa. Lampung akan lebih mudah mengenalkan
wisatanya seperti jawa dan bali. Wisata yang Ada di jawa bali lampung juga
punya, bedanya tak ada yang membantu mengenalkanya, yang ada semakin
menyudutkan dan memperkeruh suasana. Gunung? Gunung pesagi, krakatau, tanggamus, dan gunung kecil
lainya lampung punya meski tak tinggi menjulang seperti jawa. dataran tinggi ?
tanggamus dan lampung barat juga punya. Pantai
? ah jangan ragukan yang satu ini. Kawasan teluk lampung dengan pulau sebesi,
pahawang, legundi, tanjung putus,teluk
kiluan, pulau balak pulau lunik, tegalan, tawarkan keasrian dengan pasir putih
dan karang menawan meski sebagian terusak tangan jahat manusia. Pantai batu hiu juga akan berdecak kagun dan
terus mengatakan “istimewa”. pesisir barat juga menawarkan ombak indah bagi
peselancar di tanjung setia pulau pisang
dan puluhan pantai lainya. Air terjun ? banyak sekali air terjun di provinsi
ini, hampir setiap kabupaten memiliki, bahkan banyak yang belum terjamah. Pemandian
air panas juga ada di lampung selatan. Badak dan gajah ? ada di lampung timur.
Makan khas juga punya. Sekhuit, iwa tapa, gulai taboh, mie kodon, keripik,
pisang rasa rasa, tempoyak dan iwa buyuk, bakso yang luar biasa enaknya tapi
aku tak sebutkan nama, karena itu iklan dan harusnya ada biaya. Lalu Kacang
tujin di krui, dan tentu masih banyak
lagi. Tapi maaf, jalan kami belum terlalu memuaskan. Masih banyak lubang
bertebaran. Bukan kami tak mengusahakan. Mungkin karena jalan kami bukan jalan
yang setanah dengan pusat negara.
Jawa
dan bali, aku (lampung) juga punya wisata sepertimu. Bahkan beberapa tempat di
wilayah kami jauh lebih indah dibanding milikmu, meski kami tahu pantai ku (lampung)
tak akan lebih indah dari primadona milik irian jaya. Tapi ajarilah aku (lampung) mengelola wisata.
Berilah akui (lampung) infrastruktur juga, Ajari aku (lampung) ciptakan
lapangan kerja agar masyarakat desa kami tak hanya bertani padi menangkap ikan
dan berkebun kopi. Ajari kami mengelola potensi luar biasa ini. kau sudah kaya
karena wisata, jawa bali. Ajaklah aku (lampung) sukses juga. Kami sudah
kirimkan lada kami, kopi kami, gula kami, nanas kami, putra putri terbaik kamu
dan masih banyak lagi kepada mu jawa dan bali. Ajari kami agar wisata kami
sepertimu. Kau juga telah kirimkan ratusan ribu pendudukmu kepada ku lewat
transmigrasi, jawa dan bali. Tapi mengapa kau tak ajak kami maju dalam wisata
jawa dan bali. Kita sama indonesia kan ?
Pembuat Artikel :Ibra
Diterbitkan : 18/03/2015
4 Komentar untuk "LAMPUNGKU TAK SEPERTI UCAPANMU !"
Teruslah menulis! agar mereka membaca dan mengerti apa arti Lampung ini untuk kami.
😱😱
ngopo mox?
hihi
ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ betul tuh!!!